Posts Tagged ‘dua tak’

Suzuki Crystal – Suzuki RC110

Agustus 7, 2009

Suzuki Crystal Tune - RC110

Suzuki Crystal Tune - RC110

Suzuki RC110 ( Suzuki Crystal)

Suzuki RC110 adalah generasi ketiga Suzuki RC di Indonesia (setelah RC 80 dan RC100). Diawali dengan peluncuran Suzuki Crystal pada tahun 1990, Suzuki tetap mempertahankan basis mesin RC JetCooled yang dikenal tangguh dan responsif.

Suzuki Crystal mempunyai beberapa pilihan warna pada masa awal peluncurannya (1990), seperti : hitam, putih hitam dan putih hijau. Model yang futuristik meninggalkan kesan kuno dibandingkan generasi RC sebelumnya (RC 100). Selain penambahan kapasitas mesin (109CC), perubahan yang mencolok yang terdapat pada Suzuki Crystal ini jika dibandingkan dengan Suzuki RC100 dan RC 80 adalah : Rangka jenis baru, pijakan kaki penumpang yang independent (terpisah dari swing arm) dan model cover body yang modern. Dimulai tahun 1992, Suzuki Crystal mengalami penambahan varietas yang baru, yaitu Suzuki Crystal Tune. Suzuki Crystal Tune memiliki beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan Suzuki Crystal versi standard, antara lain: warna yang tersedia (merah, hijau, hitam), tutup rantai versi sport, warna pada speedometer, knalpot versi sport ( kolong ), bar step, spuyer, dan blok mesin.
Persamaan dengan model sebelumnya (RC100) adalah: sistim rem teromol pada kedua roda dan basis mesin.

Mesin Suzuki Crystal standard berkapasitas 109cc dan mampu menghasilkan 12 PS pada 8500 RPM (12,5 PS untuk Crystal Tune). Sistem pendingin mesin tetap mengandalkan air-forced cooled (JetCooled —dengan kipas pendingin). Karburator menggunakan mikuni VM16 (kombinasi main jet / pilot jet: 95 dan 22,5 untuk type standard, 90 dan 20 untuk type Tune). Perbandingan Reduksi akhir yang cukup berat (36/14) membuat motor ini mampu mencapai top speed hingga 130 kpj untuk versi standard, dan 140 kpj untuk versi Crystal Tune pada kondisi baru di masa itu.

Feature Suzuki Crystal Tune - Suzuki RC110

Feature Suzuki Crystal Tune - Suzuki RC110


spesifikasi Suzuki Crystal

spesifikasi Suzuki Crystal


(Masih akan diupdate)

Suzuki RC80, RC100 dan RC100 Sprinter

Juli 19, 2009

RC100

RC80 & RC100

RC80 (1982-1986)
Type pertama yang dikeluarkan oleh Suzuki Indonesia adalah Suzuki RC80. Pada era itu, sebagian besar komponen masih diimpor dari Jepang. Suzuki RC80 berhadapan langsung dengan kompetitor dua tak lainnya pada saat itu yakni Yamaha V80 (robot). Keunggulan motor Suzuki ini ditandai dengan tenaga yang sangat besar, mekanisme perpindahan gigi yang lebih halus, dan stabilitas pengemudian yang sangat baik jika dibandingkan dengan Yamaha Robot. Kelemahan utama jenis ini adalah masalah borosnya konsumsi BBM dan Oli samping jika dibandingkan dengan kompetitor tunggalnya tersebut.

Suzuki RC Sprinter 100

Suzuki RC Sprinter 100

RC100 dan RC100 Sprinter (1987-2002)

Suzuki RC100 adalah generasi kedua Suzuki RC yang beredar di Indonesia. Seiring dengan regenerasi yang dilakukan oleh Yamaha dengan mengeluarkan seri V100E (Yamaha Alfa), Suzuki pun merilis type RC100. Sesuai namanya, kapasitas motor dua tak ini adalah 100cc (atau 99cc tepatnya) dengan menggunakan basis mesin yang sama dengan RC80. Motor jenis RC100 ini mengawali era “perang dingin” antara Suzuki bebek dan Yamaha bebek di Sirkuit Balap Ancol.

Pada tahun 1988, Suzuki memproduksi  RC100 Sprinter yang merupakan bebek bertipe ayam jago pertama di Indonesia. Perbaikan suspensi depan ni sangat mendongkrak karir Suzuki RC di dunia balap.

Pada era itu Suzuki RC100 (Sprinter) mampu bersaing melawan Yamaha Alfa (berkapasitas 102cc), dan boleh dibilang hasil akhirnya adalah imbang.

Namun demikian, pada era pasar senggol (selepas Sirkuit Ancol ditutup pada tahun 1992) kedua motor tersebut jarang sekali bertemu di arena balap di Jakarta (mungkin hanya pada acara Road Race yang diselenggarakan oleh Santana). Hal tersebut diakibatkan karena tiap pabrikan sibuk dengan OMR (One Make Race) masing-masing dan Suzuki sudah memiliki jenis type RC110 (Crystal) semenjak 1990.

Kelebihan yang dimiliki oleh Suzuki RC100 jika dibandingkan dengan Yamaha Alfa adalah: perpindahan gigi yang lebih halus jika dibandingkan dengan Yamaha Alfa, pengendalian dalam kota yang lebih fleksibel di dalam kota (gesit) dan suara mesin yang sangat halus. Kelemahan motor ini jika dibandingkan dengan Yamaha Alfa adalah: Konsumsi BBM dan oli samping yang lebih boros (kurang lebih 1:30 km/L), stabilitas pada kecepatan tinggi, model yang mulai ketinggalan jaman dan sistim pengereman yang sangat kurang memadai (walaupun keduanya sama – sama mengunakan type teromol).

Walaupun pada akhirnya model ini mengalami penurunan popularitas yang sangat mempengaruhi penjualannya, Suzuki tetap mempertahankan model RC100 ini hingga sekitar akhir tahun 2002. Model terakhirnya adalah RC Bravo. Dan sejarah mencatat model ini adalah model dari Generasi RC yang paling bertahan lama di pasaran dan bahkan merupakan motor bebek 2 tak yang paling lama dipasarkan di Indonesia.

Spesifikasi :

Spesifikasi Suzuki RC100 - Bravo

Two Stroker ?

Juli 7, 2009

Hello semua..

Iseng – iseng nulis blog di wordpress. Kalau saya ditanya kenapa judulnya  “Two Stroker” ?

  1. Soalnya saya emang hobby naek motor dua tak (yang bahasa Inggrisnya two stroke).
  2. Ada yang bilang kalau dua tak itu sudah cukup, tapi kalau empat tak  itu kelebihan. Setuju?
  3. Simpel dan kuat.
  4. Asap yang  membuat semangat.
  5. Investasi masa depan.
  6. dan sebagainya..

Ups..

Memang sekarang saya lagi tidak aktif mengendarai motor – motor saya yang ketinggalan beribu-ribu kilometer jauhnya.. 🙂 maklum lah saya lagi dalam proses mengejar gelar strata 2 di negeri orang.

Tapi itu tentunya tak membuat saya berhenti menjadi seorang two stroker.. dan apa yang saya akan tulis di blog – blog saya selanjutnya adalah ulasan saya akan motor- motor 2 tak yang telah beredar di Indonesia. Mungkin yang akan saya tampilkan pada blog saya pada awalnya adalah hasil browsing internet dan pengalaman saya dalam menangani berbagai macam jenis motor 2 tak dan 4 tak.

Dan semoga tulisan ini bisa dinikmati oleh para two stroker Indonesia

PS:

  • Saya tidak benci 4 tak — tapi lebih suka 2 tak..
  • Mungkin saya gunakan data-data dan gambar dari internet (milik orang lain) untuk sementara waktu.. tanpa niat untuk melanggar hak cipta.. Jika ada keberatan silakan hubungi saya.
  • Kalau nanti  ada artikel saya mengenai 4 tak, itu mungkin karena saya sedang atau pernah punya motor tersebut
  • Suatu saat saya akan pulang kampung lagi.. kangen ketoprak..
  • Bagi yang ingin komentar, tolong jangan terlalu ekstrem ya.. Peace Yo!
  • TTD : TwoStroker